Minggu, 12 Juli 2009

Arema Terancam Bubar


KRC, MALANG
- Masa depan Arema Malang di tangan PT Bentoel yang tidak mendapat dana dari pemilik barunya, British American Tobbaco (BAT) berada diujung tanduk. Tim berjuluk Singo Edan ini terancam bubar dan tidak lagi berkiprah pada kompetisi Liga Super mendatang.

Informasi PT Bentoel menyerah untuk menangani Arema semakin jelas, karena Yayasan Arema dijadwalkan melakukan dialog dengan Aremania, Minggu (12/7) ini. Dalam dialog tersebut, nantinya akan diupayakan solusi terbaik bagi Singo Edan. Apakah merger dengan Persema atau dijual ke pihak lain.

Pelatih sementara Arema, Joko Susilo mengaku, dirinya sudah diberi tahu Singo Edan bakal melakukan merger dengan Persema oleh asisten manajer Arema, M Taufan. Hanya saja, bentuk mergernya seperti apa, belum diberitahu.

“Jika Arema merger dengan Persema atau tim lain, tentu Arema yang ikut tim yang dimergeri,” jelas Joko Susilo, kepada Surya, Sabtu (11/7).

Ketua Yayasan Arema, Satrija Budi Wibawa belum memberi pernyataan terkait persoalan Arema. Saat Surya menghubungi melalui telepon untuk dinintai konformasi, teleponnya aktif dan tidak diangkat. Kapten tim Arema U-21, Gigih May Siswantoro mengaku masih menunggu kepastian kondisi tim. Apakah tetap bermain di Liga Super, merger, dijual ke daerah lain atau bubar.

“Sayang kalau Arema sampai bubar. Sebab dengan materi tim U-21 ditambah pemain asing, saya yakin Singo Edan bisa eksis dan bersaing di Liga Super,” tutur Gigih. Jika Arema nanti merger atau bubar, Gidih mengaku sudah siap menghadapi semuanya. Dengan kualitas yang dimiliki para pemain U-21, banyak klub yang jelas akan bersedia menampung.

“Saya hanya berharap secepatnya mendapat kepastian nasib dari manajemen. Itu sangat penting untuk menentukan langkah saya ke depan,” pungkasnya. (js)