Jumat, 25 Januari 2008

Arema Diminta Tampil Cantik



KRC, Surabaya

Arema harus tampil dengan teknik yang baik dan permainan cantik dalam pertandingan menentukan melawan PSMS Medan di Stadion Gelora Delta sore nanti. Para pemain tidak perlu terpancing oleh permainan lawan dan kepemimpinan wasit. ‘’Arema harus bisa merebut hati Aremania dan seluruh masyarakat Indonesia. Tidak ada kata lain, harus main cantik, sopan dan bersikap manis kepada wasit,’’ kata Pembina PS Arema Darjoto Setiawan kepada Koran rakyat Cybermedia semalam.Bos Bentoel Group yang akrab disapa DS itu mengatakan, sikap reaktif kepada wasit, seperti yang ditunjukkan saat melawan Sriwijaya, seharusnya tidak sampai terjadi. Hal itu justru akan membuat emosi pemain Arema meningkat yang pada akhirnya merusak konsentrasi. ‘’Buktikan pada Aremania dan masyarakat Indonesia bahwa kalian layak menjadi tim yang dibanggakan,’’ tambahnya.‘’Jangan ulangi permainan emosional seperti pertandingan sebelumnya. Tak usah protes-protes yang tak perlu, karena mereka pernah dipimpin wasit yang lebih buruk dari itu. Yang penting main cantik dan rebut simpati masyarakat, soal lolos ke semifinal atau tidak, bukan masalah,’’ ungkapnya.Arema sendiri lolos ke babak Delapan Besar setelah melalui perjalanan yang sulit. Sampai pertandingan terakhir belum diketahui hasilnya, karena Arema sendiri bermain seri lawan Persebaya. Waktu itu DS menganggap peluang Arema cukup berat karena tergantung pada tim lain. Hal yang sama juga terjadi pada babak Delapan Besar ini. Partai Arema versus PSMS Medan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, sore nanti, sepertinya akan menjadi ujian bagi Ponaryo Astaman. Dia harus menunjukkan kecerdikan, kepandaian dan jiwa pemimpinan bagi teman-temannya dalam menghadapi laga yang krusial ini. Arema harus memenangkan pertandingan itu dengan selisih gol yang besar kalau ingin lolos ke semi final. Itupun masih tergantung hasil pertandingan lain, Persiwa versus Sriwijaya FC yang dihelat di Stadion 10 Nopember Surabaya.Tak hanya itu, gelandang timnas ini juga harus bisa menjadi contoh yang baik bagi rekan setimnya di lapangan. Paling tidak, Ponaryo tidak sampai tampil emosional seperti saat Arema tumbang 0-2 dari Sriwijaya FC Palembang, Rabu (23/1) lalu. Tackling kerasnya kepada gelandang muda Toni Sucipto, berbuah kartu kuning.''Siapapun kaptennya, dia harus bisa menjadi motivator tim dan mampu mengontrol emosi, baik di sendiri maupun teman-temannya. Selain itu, kapten tim juga bertugas sebagai jembatan pelatih dalam menyampaikan arahan di lapangan kepada para pemain lainnya," ujar Joko 'Gethuk' Susilo kepada wartawan di Hotel Singgasana Surabaya, kemarin.Peluang Arema untuk lolos ke semi final memang berat, tapi bukan berarti tertutup sama sekali. Untuk bisa mengalahkan PSMS dengan skor yang besar, dibutuhkan ketenangan dan semangat yang tinggi. Mengacu pada kekalahan lawan Sriwijaya, para pemain Arema perlu bermain lebih sabar dan mengontrol emosi. Kalau tidak, ambisi untuk menang sulit terwujud.Terpisah, Ponaryo memilih tidak banyak berkomentar mengenai persiapannya menyambut partai krusial menghadapi PSMS, sore nanti. Kapten timnas ini hanya berjanji, akan menampilkan permainan terbaiknya untuk Arema.''Saya siap main. Soal lain-lain, saya tidak mau komentar. Lihat pertandingan besok," ujar pemain asal Balikpapan ini. Sementara itu, para pemain Arema mengusung semangat tinggi dalam mempersiapkan diri jelang bentrok dengan PSMS. Mereka dalam kondisi rileks dan fresh meski mengetahui Arema terancam kehilangan beberapa pemain pilarnya. Meliputi, Fernando Martin absen akumulasi kartu dan Alexander Pulalo diskorsing. Serta Arif Suyono yang cedera hamstring paha kanan dan Patricio 'Pato' Morales yang megalami iritasi mata kanannya.''Kalau wasit bagus dan fair memimpin pertandinga, Arema pasti menang lawan PSMS. Bisa menang 2-0 atau lebih. Pemain harus main sabar, rileks dan tidak emosi," ucap Bruno Casimir, stopper Arema siang kemarin. (rr)

Tidak ada komentar: